Contoh Best Practice PKP Matematika
Pada kegiatan Akhir Diklat Peningkatan Kompetensi Pembelajaran, Peserta di wajibkan membuat Lembar Kerja 9 yang berisi Laporan best Practice.
Pada postingan kali ini guru-id akan memberikan referensi untuk bapak ibu guru yang membutuhkannya melalui contoh.
Laporan best practice ini dibuat sesuai dengan sistematika dari guru Inti masing-masing Mapel.
Kebetulan pada artikel kali ini guru-id akan memberikan contoh best practice Guru Matematika SMP. Semoga bermanfaat ya.
Contoh best Practice BK SMP
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan best practice ini. Karya tulis ini merupakan karya inovasi tentang “Menenentukan Luas Permukaan Tabung Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Di SMP Negeri …”.
Melalui penyusunan best practice ini, penulis mencoba menjelaskan pengalaman pembelajaran matematika yang pernah dilakukan di sekolah. Dalam best practiceini disajikan bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran matematika yang menyenangkan, menghidupkan suasana kelas. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung dalam penulisan best practice ini. Penulis juga menyadari bahwa didalam penyusunan best practiceis ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan karya tulis ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran matematika merupakan proses yang dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan peserta didik melaksanakan kegiatan belajar matematika, sehingga pemahaman konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dapat dipelajari dengan baik oleh peserta didik.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang peserta didik. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi ( higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa peserta didik diperoleh informasi bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara ceramah (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan atau Pekerjaan Ruamh (PR). Sebagian peserta didik mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks atau mencontoh temanya.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, peserta didik harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills ). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning/PBL. PBL merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL siswa dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual). Dengan kata lain, PBL membelajarkan peserta didik untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran matematika dengan model PBL, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar peserta didik meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model PBL ini diterapkan pada kelas VIII yang lain ternyata proses dan hasil belalajar peserta didik sama baiknya. Praktik pembelajaran PBL yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan model PBL.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practiceini adalah kegiatan pembelajaran matematika Kelas IX-H pada Kompetensi Dasar Membuat generalisasi luas permukaan dan volume berbagai bangun ruang sisi lengkung (tabung, kerucut, dan bola).
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan
best practiceini adalah meningkatkan kompetensi peserta didik dalam pembelajaran matematika Kelas IX-H pada Kompetensi Dasar Membuat generalisasi luas permukaan dan volume berbagai bangun ruang sisi lengkung (tabung, kerucut, dan bola) yang berorientasi HOTS.
sUMBER : Kiryono, S.Pd
Guru Mata Pelajaran Matematika di SMPN 1 Kebumen Kabupaten Kebumen
Selengkapnya Download Contoh best practice guru matematika pkp 2019 melalui TAUTAN INI. Semoga bermanfaat