Rangkuman Materi bahasa indonesia kelas 10 bab 5 Kurikulum Merdeka plus modul ajar

Bismillah, apa kabar bapak/ibu guru bahasa indonesia kelas X yang kami banggakan. Semoga anda senantiasa dalam keadaan sehat walafiat. Baiklah menjelang pembelajaran ganjil dan genap bulan januari tahun 2022/2023, pada kesempatan baik ini ini guru-id berbagi rangkuman materi pelajaran bahasa indonesia kelas sepuluh SMP/MTS yang terdiri dari 6 (enam) bab pada kurikulum merdeka. nah pada kesempatan ini guru-id akan berbagai materi bab 5, selanjutnya Bagi teman-teman guru yang membutuhkan referensi silahkan simak portingan ini hingga akhir.

Materi bahasa indonesia kelas 10 Kurikulum merdeka Semester 2

Sobat guru bahasa indonesia jenjang SMA/SMK, sebelum menuju ringkasan materi berikut guru-id bagikan dulu materi dan tujuan pembelajaran (TP) semester 2 sebagai pengingat.

Bab 5 Memetik Keteladanan Dari Biografi Pahlawan

10.2 Menganalisis teks rekon untuk menemukan gagasan, pikiran, atau pesan yang tersurat dan tersirat

10.3 Menggunakan sumber pendukung lain untuk menelaah penggunaan tanda baca dan kata serapan dalam teks biografi secara akurat

10.5 Menyajikan teks biografi secara tuntut, logis, dan kreatif

Rangkuman materi bahasa indonesia kelas 10 bab 5

Rangkuman Materi bahasa indonesia kelas 10 bab 5

Berikut rangkuman materi bab lima Memetik Keteladanan Dari Biografi Pahlawang yang merupakan pembelajaran pada semester genap kurikulum merdeka

a. Penjelasan Biografi

Kata biografi secara harfiah berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang bermakna hidup dan graphien yang berarti tulis (Darmawati, 2013: 92). Dengan kata lain, biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain. Umumnya biografi berisi tulisan yang memaparkan riwayat kehidupan seseorang berdasarkan fakta, data, dan peristiwa atau kejadian yang dialami. Bahasa yang digunakan dalam teks biografi harus lugas, jelas, serta tidak bertele-tele agar tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda dan bias pada pembaca.

Isi biografi tidak hanya berupa biodata, daftar nama, data kelahiran, dan informasi lainnya, tetapi lebih kompleks. Dapat juga berisi pandangan, sikap, perasaan, pemikiran hingga peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh. Akan tetapi, tidak semua aspek atau peristiwa diceritakan, hanya hal yang dinilai penting atau menarik untuk diketahui dan bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, tokoh atau sosok dalam biografi bukanlah tokoh atau sosok biasa, tetapi merupakan orang yang berpengaruh, sudah sukses, orang yang berjasa, dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar isi teks biografi dapat menjadi pelajaran hidup atau inspirasi dan bermanfaat bagi pembacanya.

b. Ide pokok dan ide penjelas

Untuk memahami sebuah teks biografi, kalian perlu memperhatikan ide pokok dan ide penjelas di dalamnya. Ide pokok merupakan sebuah topik yang menjadi pokok pengembangan paragraf. Karena itu, bentuk kalimatnya bersifat umum. Letak ide pokok umumnya mengikuti letak kalimat utama, yaitu pada awal paragraf (deduktif), akhir paragraf (induktif), dan campuran keduanya. Berikut ini contoh letak ide pokok pada paragraf deduktif dan induktif.

1. Ide pokok pada paragraf deduktif

Aman Datuk Madjoindo lebih dikenal sebagai penulis cerita anak-anak. Ketenarannya sebagai penulis cerita anak disebabkan profesinya sebagai pengasuh rubrik cerita anak-anak di majalah Panji pustaka. Di majalah mingguan itu, ia sering memublikasikan cerita anak. Sudah tidak terhitung jumlah cerita anak yang sudah ditulisnya selama bekerja di majalah tersebut.

• Ide pokok: Aman Datuk Madjoindo penulis cerita anak.

• Kalimat utama: Aman Datuk Madjoindo lebih dikenal sebagai penulis cerita anak-anak .

• Ide penjelas:

a. Ketenarannya karena mengasuh rubrik cerita di Panji Pustaka.

b. Ia sering memublikasikan cerita anak.

c. Tidak terhitung jumlah cerita anak yang ditulisnya.

2. Ide pokok pada paragraf induktif

Kartini saat itu menganggap wanita pribumi banyak yang tidak memiliki pendidikan layak sehingga tidak mengenal baca tulis. Mereka juga sering mendapat perlakuan diskriminasi jenis kelamin. Selain itu, wanita pribumi juga kerap tidak mendapatkan persamaan hak, kebebasan berpendapat, dan kesetaraan hukum. Itulah beberapa alasan Kartini yang bercita-cita ingin memajukan wanita Indonesia.

• Ide penjelas:

a. Kartini menganggap wanita pribumi tidak memiliki pendidikan.

b. Mereka mendapat perlakukan diskriminasi.

c. Wanita pribumi tidak mendapat persamaan hak, kebebasan berpendapat, dan kesetaraan hukum.

• Kalimat utama: Itulah beberapa alasan Kartini yang bercita-cita ingin memajukan wanita Indonesia.

• Ide pokok: Alasan Kartini ingin memajukan wanita Indonesia.

a. Dinamika karakter tokoh serta pemikiran melalui perkataan, tindakan, dan sikap tokoh

Dari biografi Ki Hadjar Dewantara, kalian dapat lebih mengenal sosok Ki Hadjar Dewantara termasuk pemikiran, tindakan, dan sikapnya. Sikap menentang Ki Hadjar Dewantara terhadap pemerintah Belanda dapat kalian ketahui dari karya tulisannya dan partai politik yang dibentuknya. Sifat tekun dan sabar juga dapat diketahui dari komitmen tokoh dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sekalipun harus mendapat hukuman diasingkan ke Belanda. Dalam sebuah biografi, kalian tidak hanya dapat mengetahui pengalaman dan kisah hidup seseorang tetapi juga kalian dapat mengetahui pemikiran, tindakan, dan sikapnya dalam menghadapi berbagai masalah atau persoalan. Melalui hal tersebut, kalian dapat belajar dan mengambil sisi positif untuk dijadikan wawasan dan pelajaran hidup.

Inspirasi, motivasi, dan pelajaran hidup dari tokoh tidak hanya bisa kalian dapatkan dari teks yang berbentuk biografi. Akan tetapi, kalian juga bisa menemukannya dalam bentuk teks rekon. Teks rekon merupakan jenis teks yang menceritakan kembali suatu kronologi peristiwa tertentu berdasarkan pengalaman yang dialami di masa lalu dengan tujuan untuk memberi informasi atau menghibur pembaca.

Berdasarkan penjelasan tersebut, pada prinsipnya teks rekon memiliki kemiripan dengan teks biografi.

b. Struktur Teks Biografi dan Teks Rekon

Untuk memahami sebuah teks, kalian juga perlu mendalami struktur atau bagian-bagiannya. Teks biografi dan teks rekon berisi kisah kehidupan atau pengalaman seseorang yang berbentuk cerita dengan penyajian secara kronologis sesuai urutan waktu. Untuk itu, teks biografi dan teks rekon memiliki struktur yang sama terdiri atas tiga bagian, yaitu orientasi, masalah atau peristiwa/kejadian penting, dan reorientasi. Penjelasannya sebagai berikut.

1) Orientasi merupakan pengenalan tokoh atau gambaran awal mengenai identitas tokoh atau sosok biografi. Orientasi umumnya berisi nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, serta riwayat pendidikan.

2) Masalah atau peristiwa/kejadian penting berupa paparan suatu cerita berupa berbagai kejadian/peristiwa saat tokoh mengalami masalah, memecahkan masalah, proses karier, peristiwa menyenangkan, menegangkan, menyedihkan, atau mengesankan. Akhirnya mengantarkannya mencapai mimpi, cita-cita, dan kesuksesan.

3) Reorien tasi merupakan bagian penutup atau simpulan. Bagian ini berisi pandangan, ulasan, atau pemikiran penulis secara pribadi atas biografi tokoh yang dikisahkan. Reorientasi ini bersifat pilihan semata. Jadi, boleh ada boleh juga tidak ada.

Penggunaan tanda baca sangat penting dalam suatu teks. Apakah kalian sudah memahami seluruh kaidah penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia? Secara lengkap, kaidah penggunaan tanda baca terdapat dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yang saat ini dapat kalian temukan dalam bentuk cetak, buku elektronik, aplikasi, maupun daring/online. Dalam PUEBI tersebut, tidak hanya mencakup kaidah tanda baca, tetapi juga pemakaian huruf, penulisan kata, dan penulisan unsur serapan. Kalian juga dapat menemukan beberapa contoh penggunaan kaidah tersebut.

PUEBI diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Untuk berkas PUEBI versi buku elektronik terbaru dapat kalian unduh di laman resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Berikut ini adalah beberapa analisis penggunaan tanda baca dalam teks biografi Ki Hadjar Dewantara: Bapak Pendidikan Indonesia.

1. Nama Ki Hadjar Dewantara bukanlah nama pemberian orang tuanya sejak lahir. Kalimat tersebut menggunakan tanda titik di akhir kalimat. Hal tersebut sudah tepat karena kaidah PUEBI menyatakan bahwa tanda titik digunakan sebagai tanda akhir kalimat.

2. Semenjak itu, Ki Hadjar Dewantara tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Penggunaan tanda koma dalam kalimat tersebut sesuai dengan kaidah. Menurut PUEBI tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian. Pada kalimat tersebut, terdapat kata penghubung antarkalimat sementara itu yang kemudian diikuti tanda koma.

3. Kemampuan menulisnya terasah ketika ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar, antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Tanda koma juga digunakan dalam kalimat tersebut sebagai pemisah di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.

4. Ki Hadjar Dewan tara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) dan melanjutkan sekolahnya ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera). Lantaran sakit, sekolahnya tersebut tidak dapat ia selesaikan. Dalam kalimat tersebut terdapat tanda kurung yang berfungsi mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.

5. Tulisan “Seandainya Aku Seorang Belanda” dimuat dalam surat kabar de Expres milik dr. Douwes Dekker. Pada kalimat di atas terdapat dua tanda baca, yaitu tanda petik dan tanda titik. Tanda petik pada kalimat tersebut digunakan untuk mengapit judul sebuah tulisan dari Ki Hadjar Dewantara. Sebagaimana tertera dalam PUEBI bahwa tanda petik digunakan untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Selain itu, kalimat tersebut juga mengandung tanda titik. Tanda titik tertera pada dua tempat. Pertama sebagai pemisah untuk gelar dokter yang disingkat dan tanda titik sebagai akhir kalimat.

Selain tanda baca, dalam teks biografi tersebut kalian juga dapat menemukan beberapa kata serapan yang berasal dari bahasa asing atau daerah. Berikut beberapa di antaranya

Rangkuman Materi bahasa indonesia kelas 10 bab 5

Presentasi teks biografi

Membuat presentasi teks biografi dengan memperhatikan langkah-langkah pembuatan presentasi

Perhatikan beberapa hal agar kalian dapat presentasi secara maksimal. Untuk itu, cermati beberapa hal berikut.

1. Kuasai dan pahami materi dengan baik Menguasai dan memahami materi adalah dasar untuk membawakan presentasi yang baik. Untuk meningkatkan pemahaman, kalian dapat membaca materi secara berulang-ulang atau dengan simulasi tanya jawab terkait materi yang akan dipresentasikan. Kalian juga dapat menyusun naskah presentasi jika diperlukan. Tulis apa saja hal-hal yang perlu disampaikan. Tidak perlu berteletele. Cukup sampaikan materi dengan cara singkat dan lugas. Pahami secara mendalam materi yang sudah ditulis dan jika perlu dihafalkan.

2. Buat media pendukung presentasi yang menarik Presentasi yang baik tidak hanya mengandalkan kekuatan suara atau pembicaraan. Pemirsa presentasi kalian memerlukan media lain yang dapat memperjelas pesan atau informasi yang kalian sampaikan. Media yang dapat digunakan adalah powerpoint, poster, video, gambar, alat peraga, dan lain sebagainya. Penyusunan media agar dibuat semenarik mungkin dengan desain yang tepat, teks sesuai, warna yang pas, serta bentuknya cocok.

3. Kenali tempat presentasi, alat pendukung, dan audiensi Cara presentasi juga harus disesuaikan dengan lokasi dan audiensi. Perhatikan alat apa saja yang diperlukan sehingga dapat membantu kalian saat presentasi. Seluruh perencanaan presentasi tidak ada artinya jika tempat kalian presentasi tidak mendukung. Sebagai contoh, jika kelas kalian ada proyektor, tidak perlu menggunakan media powerpoint. Mengenali audiensi atau orang-orang yang akan menyaksikan presentasi kalian juga cukup penting. Presentasi hanya di depan teman-teman sekelas tentu berbeda dengan presentasi di depan kepala sekolah dan dewan guru.

4. Lakukan simulasi presentasi Simulasi merupakan latihan yang dilakukan sebelum presentasi. Hal ini sangat bermanfaat sebagai sarana latihan secara mental dan untuk melihat penggunaan waktu yang diperlukan saat presentasi. Semakin banyak melakukan simulasi, kalian akan menjadi semakin terbiasa, terlatih, dan dapat mengelola waktu dengan baik.

5. Perhatikan kontak mata Perhatikan kontak mata kalian pada penonton atau pemirsa. Tatap semua yang hadir secara bergantian. Apabila malu atau grogi, usahakan jangan menatap mata secara langsung, tetapi tataplah bagian dahi atau bagian tubuh lainnya. Untuk latihan, kalian dapat presentasi di depan teman sekelompok.

6. Perhatikan gerak tubuh dan ekspresi Presentasi yang baik tidak hanya membacakan teks yang ada di tampilan salindia, tetapi juga mampu menyampaikan pesan secara komunikatif. Gerak tubuh dan ekspresi cukup penting agar presentasi kalian tidak monoton dan membosankan. Lakukan gerak tubuh dan ekspresi sewajarnya sesuai dengan suasana dan isi teks. Posisi dan sikap tubuh usahakan santai dan tidak kaku. Tidak perlu berdiam diri di satu tempat, kalian dapat bergerak atau berjalanjalan sedikit jika perlu.

7. Pengaturan suara Atur suara kalian agar jelas didengar. Pengaturan jeda, intonasi, tekanan, lafal, dan irama juga perlu diperhatikan kesesuaiannya. Hal ini dapat mendukung daya tarik presentasi kalian. Usahakan pengucapan kata dan kalimat dilafalkan dengan jelas dan tidak terburu-buru.

8. Perhatikan pakaian yang digunakan Pakailah pakaian yang sopan dan serasi. Hal ini akan berpengaruh pada kewibawaan kalian. Saat presentasi, tentunya kalian akan menjadi pusat perhatian. Oleh karena itu, sebaiknya kalian memperhatikan penampilan, khususnya pakaian yang digunakan. Penampilan busana yang baik juga merupakan bentuk penghargaan pada audiensi presentasi kalian.

LEBIH LENGKAP:

LEBIH LENGKAP:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel